Dinsdag 23 April 2013

Jujur Mengakui Kesalahan

Hari ini, hasil ulangan Pendidikan Kewarganegaraan diumumkan. Kertas ulangan dibagikan oleh pak Hestu. Pak Hestu adalah guru Pendidikan Kewarganegaraan. Pak Hestu memanggil murid satu demi satu.

Nilai ulangan tertinggi diraih oleh Doni. Pak Hestu memberi ucapan selamat kepada Doni. Semua murid kelas dua bertepuk tangan.

Tetapi, coba perhatikan. Ada yang aneh pada Doni. Doni mendapat nilai tertinggi. Namun, ia tidak terlihat gembira. Doni justru tampak murung dan sedih. Ada apakah gerangan?

Ternyata Doni menyontek saat ulangan. Doni terpaksa menyontek karena tidak sempat belajar. Doni tidak menyangka akan mendapat nilai tertinggi. Doni merasa bersalah, karena Doni tidak jujur. Saat istirahat, diam-diam Doni menemui Pak Hestu.

“Ada apa, Doni?” Tanya Pak Hestu. “Saya mau mengakui perbuatan saya, Pak,” kata Doni. “Mengaku apa?” Tanya Pak Hestu lagi. “Saya menyontek saat mengerjakan ulangan,” kata Doni.

Mendengar pengakuan Doni, Pak Hestu tidak marah. Beliau justru tersenyum. Beliau mengelus kepala Doni. Beliau memaafkan kesalahan Doni. Pak Hestu bangga dengan kejujuran Doni. Beliau bangga karena Doni berani mengakui kesalahannya.

Doni berjanji kepada Pak Hestu. Doni tidak akan menyontek lagi. Sejak saat itu, Doni tidak pernah lagi menyontek. Doni ingin menjadi anak yang jujur.

- Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Siapakah yang mendapat nilai tertinggi dalam ulangan?
2. Mengapa Doni justru sedih mendapat nilai tertinggi?
3. Apa yang dilakukan Doni untuk menebus kesalahannya?
4. Menurut kalian, apakah Doni anak yang jujur?
5. Bagaimana sikap Pak Hestu terhadap kejujuran Doni?

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Misalnya berbuat tidak jujur atau curang. Apakah kalian pernah berbuat tidak jujur? Nah, saatnya kalian meninggalkan perilaku tidak jujur. Tulislah perilaku tidak jujur yang pernah kalian lakukan. Berjanjilah untuk tidak mengulanginya lagi pada selembar kertas. Berilah judul
“Aku Anak Jujur”.
Abu Nawas Mengguncang Dunia


Abu Nawas menghadap Raja.
“Abu Nawas! Kali ini, ada satu permintaanku kepadamu. Begini, Abu Nawas. Kamu tahu dunia?” Tanya Raja, “nah, tugasmu sekarang, kamu harus mengguncang dunia,” kata Raja.
Abu Nawas tertawa terpingkal-pingkal.
“Apa yang kamu tertawakan?” Tanya Raja kesal.
“Hamba tertawa karena…,” Abu nawas menahan bicaranya.
“Karena tidak mungkin dia melakukannya, Tuanku,” sahut pengawal.
“Jika dia tidak sanggup, tentu harus dihukum,” kata Menteri Ola Hadrun yang mengikuti pertemuan itu.
“Sabar sedikit, Hadrun. Jika hanya mengguncang dunia, mengapa harus hamba yang melakukannya? Anak-anak saja bias menguncang dunia, kata Abu Nawas.
“Perintah saja dia untuk membuktikannya, Baginda! Jika tidak bisa membuktikan, berarti dia telah menghina Paduka. Abu Nawas harus dihukum!” kata Ola Hadrn dengan marah.
“Baik, hamba akan buktikan sekarang juga. Jika terbukti, apa alasan Tuan ?” kata Abu Nawas sambil mengacung-acungkan telunjuknya kepada Hadrun.
“Terserah, kamu minta berapa? Tanya Hadrun.
“O… jika uang, aku tak membutuhkannya. Cukuplah dengan kamu berjalan merangkak dari tempat aku dapat membuktikannya. Ya, merangkak manuju istana. Bagaimana?” jawab Abu Nawas.
“Baiklah!” teriak Ola Hadrun tak sabar.
“Sekarang juga hamba akan membuktikan,” kata Abu Nawas.
Kemudian, ia keluar dari istana diikuti Baginda Raja, Ola Hadrun, dan para pengawal. Setiba di pondoknya, Abu Nawas memanggil anak- anak asuhnya yang sedang asyik bermain. Kemudian, Abu Nawas berjalan menuju meja. Anak-anak itu mengiringinya. Di atas meja itu, terdapat bola dunia. Abu Nawas pun mulai memeganginya.
“Kalian tahu anak-anakku, bola apakah yang kupegang ini?” Tanya Abu Nawas kepada anak-anak.
“Bola dunia!” teriak anak-anak itu hampir serentak.
“Nah, sekarang, di hadapan kalian ada Baginda Raja, ada Menteri Ola Hadrun, dan para pengawal,” kata ABU Nawas kepada anak-anak itu, ”sekarang diantara kalian yang dapat mengguncang dunia ini?” Tanya Abu Nawas.
“Saya1 Saya! Saya!” teriak anak-anak itu serempak.
“Nah, guncangkanlah!” kata Abu Nawas sambil member aba-aba.
Dalam waktu singkat, anak-anak iotu sudah berhamburan mendekati meja. Alat peraga yang ada di atas meja itu mereka ambil. Kemudian mereka guncang-guncangkan secara bergantian.
“Saya bias mengguncang dunia, ya, Pak Abu! Saya bias!” teriak mereka.
“Ya, kalian bias mengguncang dunia. Kalian pintar,” kata Abu Nawas sambil melirik kea rah Ola Hadrun.
Ola Hadrun pucat pasi. Tak lama kemudian, Ola Hadrun merangkak berjalan menuju istana. Sementara itu, Baginda Raja hanya tersenyum melihat kecerdikan Abu Nawas.

(Sumber: Abu Nawas mengguncang Dunia,
Penerbit MItra Pustaka,2003)

Perkembangbiakan vegetatif buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan adalah perkembangbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang sengaja di lakukan oleh manusia atau dengan bantuan manusia. Macam-macam perkembangbiakan vegetatif buatan, antara lain mencangkok, menempel (okulasi), menyambung/ mengenten, stek, dan merunduk
1.       Mencangkok
Mencangkok adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan induknya. Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau biji berkeping dua, misalnya jeruk, jambu, mangga, rambutan,durian, dan sebagainya. Keuntungan pembiakan secara cangkok adalah tanaman baru akan cepat besar dan berbuah, serta memiliki sifat induknya. sedangkan Kekurangan dari tumbuhan hasil cangkokan adalah memiliki akar yang kurang kuat sehingga jika sudah besar tanaman harus sedikit dipotong.

2.       Stek
Stek adalah cara pembiakan dengan menanam bagian dari tanaman. Bagian tumbuhan yang dapat ditanam dapat berupa batang, tangkai, atau daun. Tidak semua tumbuhan dapat disetek. Beberapa contoh tumbuhan yang dapat disetek adalah  Singkong dan sirih dapat disetek bagian batangnya. Mawar dapat disetek bagian tangkainya. Adapun tumbuhan lidah mertua, cocor bebek, sansivera dan begonia dapat disetek daunnya. Sukun dapat di stek bagian akarnya. Keuntungan cara stek adalah mempercepat tanaman menjadi banyak. contohnya dari 1 batang ketela pohon dapat ditanam beberapa stek.
3.       Menyambung
Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang berbeda. Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga.Contohnya, tomat dengan terung.
4.       Menempel/ okulasi
Menempel atau okulasi adalah menggabungkan mata tunas suatu tumbuhan pada batang tumbuhan lain. Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda sifat. Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah karena bunganya berwarna-warni
5.       Merunduk
Merunduk merupakan proses menimbun batang tumbuhan ke dalam tanah. Pada batang yang ditimbun tersebut diharapkan tumbuh akar. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya arbei, apel, tebu, stroberi, alamanda, amyelir, selada air, anggur dan melati.
6.       Kultur Jaringan
Teknik kultur jaringan adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan menanam jaringan tumbuhan di tempat dan media yang khusus. Dengan kultur jaringan kamu dapat menghasilkan tumbuhan hanya dari suatu bagian akar atau bagian lainnya Untuk melakukan kultur jaringan diperlukan ruangan yang khusus. Perkembangbiakannya akan lebih terkontrol dan cepat. Tumbuhan baru yang dihasilkan sama dengan induknya dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

1.       Akar pangkat 3
03  =          0                      perhatikanlah     !
13   =          1                      semua memiliki sahabat yang sama
23   =          8                      kecuali
33   =          27                     2          8          3          7
43   =          64                     8          2          7          3
53   =          125                   contoh soal
63   =          216                   = 23 
73   =          343                   perhatikan !
83   =          512                   12 mendekati  23  = 2
93   =          729                     7  bersahabat dengan 3

I Love my family

one and one I love my mother
two and two I love my father too
three and three I love brother sister
one two and three I love my family